Uncategorized
Berdasarkan hasil seleksi persyaratan administrasi Calon Anggota Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Gadjah Mada Periode 2024 – 2026, bersama ini kami sampaikan pengumuman daftar peserta lolos seleksi administrasi. Informasi detail tentang tahap seleksi selanjutnya akan diinformasikan melalui surel dan WhatsApp masing-masing peserta.
Yogyakarta (16/11/2023) Satgas PPKS Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan studi tiru dari Universitas Negeri pada tanggal 16 November 2023. Rombongan Satgas PPKS UNJ diterima di Sekretariat Satgas PPKS UGM. Adapun kegiatan ini diikuti oleh 9 orang anggota Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dari Universitas Negeri Jakarta, dan 4 orang anggota dan staf Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Gadjah Mada hadir. Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Ketua Satgas PPKS UGM, Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M.(HR)., Ph.D., dan dilanjutkan sharing session antar anggota Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. Muatan sharing session meliputi pelaksanaan mandat yang sudah dilakukan oleh Satgas PPKS UGM, diskusi keberlanjutan kinerja Satgas PPKS, dan membangun sinergitas serta kolaborasi antar Satgas PPKS di universitas yang berbeda. Upaya ini sejalan dengan mandat dikeluarkannya Peraturan Menteri Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Langkah baik ini dilakukan sebagai bentuk pengayaan materi beserta menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual.
Menjadi harapan besar bagi kita semua bahwa kegiatan studi tiru ini menjadi langkah yang dinilai efektif untuk mencapai lingkungan perguruan tinggi yang lebih aman. Kolaborasi antar universitas dalam mencegah kekerasan seksual diharapkan sejalan juga dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals, tepatnya dalam ketercapaian pendidikan berkualitas dan kesetaraan gender. Kampus tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi menjadi ajang bagi para sivitas akademika beraktifitas. Urgensi sinergi satgas PPKS secara bersama-sama dibangun dalam menciptakan kampus yang bebas diskriminasi. Selain itu, kampus juga diharapkan bebas kekerasan seksual baik kekerasan dalam bentuk verbal, fisik, non-fisik maupun berbasis teknologi.